GENERALIZED AUDIT SOFWARE (GAS)
GAS (Generalized Audit Software) yaitu suatu teknik yang masuk dalam kategori Auditing With Computer, jadi seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya menggunakan komputer, aplikasi atau sotwarenya sendiri atau yang disebut Teknik Audit Berbantuan Komputer (Computer Assisted Audit Tehniques). GAS dapat diterapkan pada berbagai situasi audit di berbagai perusahaan, berbeda dengan SAS yang khusus dirancang untuk jenis audit tertentu di perusahaan tertentu.
Prosedur GAS yaitu dimulai dari penetapan tujuan merencanakan tujuan audit dan program kerja untuk aplikasi tertentu. Kemudian auditor memasukkan rincian mengenai aplikasi pada formulir spesifikasi yang dicetak sebelumnya. Spesifikasi ini dibutuhkan untuk memberitahu sistem komputer tentang ciri khas file tempat data aplikasi itu disimpan, berbagai fungsi dan langkah pemrosesan yang harus dilaksanakan oleh software dan isi serta format keluarannya. Kemudian auditor mendapatkan file induk dan file transaksi perusahaan untuk aplikasi itu dan memeriksa keotentikannya. Pemeriksaan ini umumnya terdiri dari pengumpulan total pengendali field data kunci dan merekonsiliasikan total ini agar sesuai dengan total pada perkiraan buku besar.
1. Memilih dan mencetak audit samples. Contohnya ialah:
· saldo piutang tertentu dan sekaligus mencetak surat konfirmasi untuk dikirim kepada pelanggan.
· Komponen tertentu dari persediaan (inventory items)
· Fixed asset tertentu, tambahan/pembelian baru atau penghapusannya.
· voucher yang dibayar untuk review pengeluaran-pengeluaran.
· Records tentang pemasok untuk cek utang-utang dagang.
2. Memeriksa records berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan auditor. Contohnya adalah:
· Review saldo piutang yang melewati credit limit.
· Review persediaan yang jumlah/nilainya negatif (minus, tidak mungkin) atau saldonya tidak terlalu besar/masuk akal.
· Review daftar gaji apakah pegawai yang sudah berhenti atau pindah kerja masih dibayar, atau uang lembur yang diragukan kebenarannya.
· Review deposito atau rekening bank, khususnya transaksi penyetoran dan pengambilan yang nilainya relatif besar (terlalu besar).
3. Perbandingan antara files. Contoh misalnya:
· Pembandingan perubahan saldo piutang diantara dua tanggal berbeda dengan rincian sales dan cash receipts pada file transaksi
· Pembandingan daftar gaji (payroll) dengan file kepegawaian (personnel).
· Pembandingan data persediaan (inventory) saat ini dan sebelumnya untuk mereview barang yang rusak (obsolete) atau slow-moving items (barang-barang yang mutasinya sangat lambat), atau terlalu cepat.
4. Membandingkan data yang diperoleh dari prosedur audit yang lain dengan records sistem komputerisasi. Misalnya adalah:
· Membandingkan inventory test counts dengan perpetual records
· Membandingkan creditor statements dengan file utang.
5. Resequencing atau summarizing data untuk dianalisis. Contoh:
· Penjumlahan data transaksi tertentu
· Testing umur piutang (accounts receivable aging)
· Penyusunan neraca lajur/ neraca percobaan (general ledger, trial balances)
· Penjumlahan statistik inventory turnover untuk obsolescence analysis
· Resequencing inventory items per lokasi untuk mendukung observasi fisik persediaan.
6. Tes kalkulasi dan perhitungan-perhitungan (penghitungan ulang). Misalnya:
· Recalculating persediaan (inventory items)
· Recalculatingpenyusutan (depreciation mounts)
· Recalculating kecermatan perhitungan diskon (sales discounts accuracy)
· Recalculating bunga (interest)
· Recalculating perhitungan gaji pegawai (employees’ pay computations).
Komentar
Posting Komentar